Defisiensi Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
In this course, you’ll explore the complexity of health systems and
apply systems thinking to health systems strengthening (HSS).
You’ll critique major health system frameworks, analyse health system
inequities, and interrogate the evidence for HSS approaches.
You’ll be equipped with the knowledge and skills to develop HSS
interventions across areas such as health policy, health financing,
human resources, supply chain management, quality of care and private
sector engagement.
This course adapted from the Nossal Institute and UNICEF.
Kuliah Umum Penapisan Penyakit
Mengapa penyakit2 asimptomatik/simptomatik tertentu ditapis? Siapa yang ditapis dan bagaimana penapisan penyakit2 tersebut dilakukan? Bagaimana pelayanan penapisan diselenggarakan dan siapa yang menanggung pembiayaannya? Siapa yang mengkoordinasi dan mengendalikan mutu? Pertanyaan2 ini, dan banyak pertanyaan lain, akan dijawab di kuliah umum (KU) ini.
KU ini cocok diikuti praktisi, manager pelayanan kesehatan, manager asuransi kesehatan, penilai akreditasi lembaga pelayanan/pendidikan kesehatan, dosen dan mahasiswa S2/S3, peserta clerkship/ internship/residensi dan peneliti di bidang kesehatan yang sedang mencari masukan untuk inovasi (membuat pembaruan) pelayanan kesehatan atau untuk novelty (menemukan temuan baru) penelitian kesehatanLeading Change Toward Improvement
Salah satu prasyarat fundamental dalam pelayanan kesehatan adalah menjamin bahwa tindakan medik yang diputuskan tidak hanya terbukti paling efisien tetapi juga harus aman. Jaminan akan keamanan ini sering sulit diungkapkan secara faktual. Secara alamiah setiap upaya medik pasti memiliki risiko, hanya saja derajatnya bisa bervariasi mulai dari yang ringan (tanpa gejala spesifik) hingga yang berat (memerlukan tindakan khusus, menyebabkan kecacatan, atau bahkan kematian).
Idealnya setiap pasien mengerti dan memahami setiap kemungkinan risiko dan manfaat (risk and benefit) dari tindakan atau prosedur yang akan dijalaninya.
Indonesia telah memiliki landasan hukum dalam hal pelaksanaan patient safety melalui PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN. Keselamatan Pasien didefinisikan suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Mempertimbangkan betapa pentingnya misi fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien menuntut adanya upaya menghindari kejadian medical error. Hal ini menjadi bagian dari penghargaan terhadap kemanusiaan sehingga pengembangan sistem patient safety diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada.Learning Skills 2023
Salah satu prasyarat fundamental dalam pelayanan kesehatan adalah menjamin bahwa tindakan medik yang diputuskan tidak hanya terbukti paling efisien tetapi juga harus aman. Jaminan akan keamanan ini sering sulit diungkapkan secara faktual. Secara alamiah setiap upaya medik pasti memiliki risiko, hanya saja derajatnya bisa bervariasi mulai dari yang ringan (tanpa gejala spesifik) hingga yang berat (memerlukan tindakan khusus, menyebabkan kecacatan, atau bahkan kematian).
Idealnya setiap pasien mengerti dan memahami setiap kemungkinan risiko dan manfaat (risk and benefit) dari tindakan atau prosedur yang akan dijalaninya.
Indonesia telah memiliki landasan hukum dalam hal pelaksanaan patient safety melalui PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN. Keselamatan Pasien didefinisikan suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Mempertimbangkan betapa pentingnya misi fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien menuntut adanya upaya menghindari kejadian medical error. Hal ini menjadi bagian dari penghargaan terhadap kemanusiaan sehingga pengembangan sistem patient safety diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada.Pelatihan eLok HPM FKKMK UGM
Pada masa pandemi Covid-19 dan kebutuhan pembelajaran secara dalam jaringan (daring), proses belajar mengajar perlu dilakukan penyesuaian. Oleh karena itu, pembelajaran dengan metode blended learning, yakni salah satunya melalui daring menjadi salah satu alternatif atas pembatasan pertemuan tatap muka. Secara umum melalui learning management system (LMS) eLok, dapat diakomodasi berbagai metode pembelajaran yakni tatap muka secara daring, maupun secara asinkron, misalnya rekaman video kuliah, power point, modul dan penugasan penugasan. Namun demikian, persiapan pembelajaran daring oleh tenaga pengajar dan kependidikan diperlukan salah satunya adalah penyiapan LMS untuk mata kuliah yang akan diajarkan. Dengan harapan, mahasiswa dapat lebih fleksibel untuk mengakses materi kuliah selama proses belajar. Kursus ini dibuat untuk pelatihan eLok Program Magister S2 IKM FKKMK UGM. dalam persiapan pembelajaran dalam jaringan.