Maternal Mental Health and Wellbeing
Banyak wanita mengalami perubahan dalam kesehatan mental mereka selama periode perinatal. Depresi pascasalin merupakan sebuah kondisi munculnya depresi pada tahun pertama setelah melahirkan dan dapat berlangsung dalam periode yang lama hingga beberapa tahun pascasalin (Wang, et al., 2021). Kecemasan dan depresi pada periode perinatal sering terjadi, mempengaruhi perkiraan 1 dari 10 wanita di negara-negara berpenghasilan tinggi dan satu dari lima di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Prevalensi depresi pascasalin di Indonesia ditemukan sebanyak 11,76% (Wang, et al., 2021), namun diprediksi prevalensinya lebih tinggi karena under reported.
Gejala depresi pascasalin kadang sulit dibedakan dengan reaksi penyesuaian/adaptasi yang normal terjadi pada ibu pascasalin dan memiliki bayi, seperti gangguan tidur dan kelelahan. Selain itu, gejala awal depresi pascasalin menyerupai gejala postpartum blues yang biasanya hanya bersifat sementara dengan onset saat hari ke 3 atau 4 pascasalin dan akan hilang dalam waktu 2 minggu. Gejala postpartum blues yang berlangsung lebih dari dua minggu, maka dapat dimasukkan dalam kriteria depresi pascasalin (O'Hara MW, 2014).
Faktor-faktor yang berhubungan erat dengan munculnya depresi pascasalin meliputi faktor sosial dan ekonomi, riwayat kehamilan, faktor biologis, gaya hidup, dan riwayat penyakit mental (Ghaedrahmati, et al., 2017). Depresi pascasalin dapat menimbulkan masalah baik pada ibu, bayi, maupun hubungan antara ibu dengan bayi.
Menurut rekomendasi ACOG
Guideline 2015, setiap dokter obsgin seharusnya melakukan penilaian terkait
risiko depresi dan gejala kecemasan pada ibu hamil minimal satu kali selama
periode perinatal menggunakan instrumen yang terstandarisasi. Jika pasien
memiliki risiko depresi dan kecemasan saat hamil, skrining follow-up sebaiknya
dilakukan saat kunjungan postnatal (ACOG, 2015). NICE guideline
merekomendasikan skrining depresi pascasalin antara 4 sampai 6 minggu dan
diulang 3 sampai 4 bulan setelah persalinan. Sementara Postpartum Support
International/PSI merekomendasikan skrining saat kunjungan pertama ANC, satu
kali saat trimester 2, satu kali saat trimester 3, enam minggu pascasalin atau
saat awal kunjungan postnatal dan 6-12 bulan postnatal.
Saat ini belum banyak tersedia modul pembelajaran yang fleksibel, interaktif dan berbasis teknologi mengenai maternal mental health and wellbeing yang dapat diakses oleh dokter muda, dokter PPDS-1/2 Obstetri dan Ginekologi dan alumni. Modul pembelajaran berbasis teknologi membantu mengatasi keterbatasan pembelajaran yang bersifat konvensional dan mampu memotivasi peserta untuk belajar mandiri (daring). Sehingga, tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil secara holistik dengan memperhatikan aspek kesehatan mental.
Dosen Pengampu :
1. Dr. dr. Shinta Prawitasari, M.Kes., Sp.O.G., Subsp. Obginsos
2. dr. Diannisa Ikarumi Enisar Sangun, Sp.O.G., Subsp. Obginsos
3. dr Pramudita Putri Dyatmika Mandegani, MPH
4. Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D.
5. Dwi Susilawati, S.Psi., M.A., Psikolog