Indonesia merupakan sebuah negara dengan keberagaman yang luar biasa. Ada banyak suku, agama, bahasa, aliran yang luar biasa. Setiap masyarakat menyikapi perbedaan dengan cara yang berbeda. Cara pandang yang populer dalam menyikapi perbedaan adalah multikulturalisme. Kelas Multikulturalisme akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama akan memperkenalkan konsep-konsep dasar multikulturalisme; keberagaman dalam konteks sosial budaya Indonesia, serta berbagai isu terkait hubungan kelompok mayoritas dan minoritas; ruang publik dan privat; serta hubungan warganegara dengan negara (citizenship) dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

Bagian kedua kelas ini mengajak mahasiswa memahami berbagai isu yang penting dalam pemahaman mengenai multikulturalisme, seperti isu representasi politik, rupa warna gender dan percampurang budaya. Isu-isu lain yang penting seperti asimilasi, ketimpangan dan konflik sosial, serta diskriminasi juga akan dibahas. Penting dalam pembicaraan mengenai multikulturalisme di Indonesia adalah perlunya rasa saling percaya, toleransi, serta gagasan kesetaraan dalam kehidupan sehari.

Dalam diskusi kelas daring, mahasiswa secara bersama akan bertukar pengalaman dan sudut pandang yang beragam. Di sini kita akan berdiskusi tentang asal usul, jenis dan implikasi dari keragaman itu. Dalam hidup kita sehari-hari yang beragam bukan hanya manusia tapi juga produk-produk budaya yang kita buat. Kadang keragaman itu menjadi aset namun terkadang keragaman itu dianggap sebagai sumber masalah. Faktor kekuasaan sering berbicara dalam memutuskan sejauh mana kita boleh berbeda. Kadang kita terobsesi untuk menjaga “kemurnian” dan “originalitas”. Padahal dinamika masyarakat di era global sudah hampir tidak memungkinkan lagi bagi kita untuk bersikeras membuat klaim tentang “keaslian”, baik untuk asal usul manusia maupun produk budayanya. Lantas kenapa kita sering takut pada percampuran dan keragaman? Hal inilah yang akan kita bahas bersama di perkuliahan ini.