Manajemen Agribisnis A
Diskripsi makul
Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang penciptaan, pengurusan dan pemberkasan arsip dinamis aktif di instansi pemerintah maupun swasta. Tahapan pertama proses adalah tahapan penciptaan naskah dinas dimulai dari penentuan struktur naskah dinas berdasarkan jenisnya. Di Indonesia terdapat empat jenis naskah dinas yaitu formulir, laporan, direktif, dan korespondensi. Struktur yang membentuk naskah dinas terdiri dari bentuk, format, unsur-unsur naskah dinas dan fungsinya. Pengendalian naskah dinas terdiri dari pengendalian surat masuk dan pengendalian surat keluar. Pengamanan dan verifikasi naskah dinas agar dapat menjaga autentisitas, originalitas, dan reabilitas naskah dinas. Naskah dinas elektronik mulai dari struktur naskah dinas elektronik, penyusunan naskah dinas elektronik, pengabsahan dan autentikasi naskah dinas elektronik, pengamanan naskah dinas elektronik, dan pengirimaan naskah dinas elektronik.
Manajemen Pemberkasan memberikan pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan dalam pengelolaan arsip aktif. Tahapan pembahaman terhadap pemberkasan dimulai proses penciptaan arsip korespondensi. Tahapan selanjutnya adalah pendeskripsian arsip yang dilanjutkan dengan pengklasifikasian. Mahasiswa juga diajarkan untuk melakukan indexing sesuai dengan kebutuhan arsiparis. Selain itu juga mempelajari berbagai macam sistem pemberkasan yaitu sistem subyek, sistem alfabetis (alphabetical filing systems), sistem geografis (geographical filing systems), sistem rumpun pengucapan (soundex/phonetic filing systems), sistem nomor (numerical filing systems), dan sistem kronologis (chronological filing systems). Tahapan selanjutnya adalah pelabelan, pembuatan daftar berkas, pembuatan daftar isi berkas, penyimpanan dan penemuan kembali sesuai dengan fungsi dan kegunaan berkas tersebut. Tahapan akhir mahasiswa menganalisa berbagai macam sistem pemberkasan yang telah dipraktekkan dan memberikat output solusi untuk pengembangan sistem penataan berkas.
Pada Mata kuliah Manajemen Aset ini mahasiswa dapat memahami secara mendalam mengenai kerangka dasar manajemen aset dan siklus hidup aset. Siklus ini meliputi perencanaan aset, pengadaan, penatausahaan, pencatatan, pelaporan dan pengawasan atas aset berdasarkan standar dan ketentuan yang berlaku. Satu siklus Manajemen aset di sini bertujuan akhir pada tata kelola aset pada suatu entitas publik berdasarkan prinsip akuntabilitas. Pembelajaran dilaksanakan dengan mengadopsi metode STAR (Student Teacher Aesthetic Role-Sharing) yaitu kombinasi optimal antara SCL (Student Centered Learning) dan TCL (Teacher Centered Learning). Dalam metode pembelajaran ini, konsepsi inti materi akan diorganisir oleh dosen sebagai fasilitator mahasiswa agar lebih mudah dan tepat dalam memahami tema pembahasan sehingga mampu menyelesaikan permasalahan. Penilaian didasarkan atas penguasaan dasar baik konsep maupun teknis prinsip-prinsip dan peraturan yang berlaku.
Mata kuliah manajemen asuransi memberikan bekal berupa teori, konsep dan latihan agar mempunyai kompetensi dalam bidang atau keahlian pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Jiwa dari Lembaga Sertifikasi Profesi AAMAI (Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia). Matakuliah ini mendeskripsika materi meliputi: Dasar dasar asuransi jiwa, Operasional Perusahaan Asuransi Jiwa dan Pemasaran Asuransi Jiwa.
Mata kuliah Manajemen Bencana Berbasis Komunitas dirancang untuk membekali dan melibatkan mahasiswa pada upaya memperkaya diskursus dan kajian kebencanaan melalui perpsektif pembangunan sosial. Kebencanaan di dalam mata kuliah ini dimaknai sebagai kejadian yang perlu dikerangkai secara sosial melalui partisipasi komunitas secara menyeluruh. Perhatian sentral pada aspek sosial komunitas inilah yang menjadi titik tolak sekaligus pembeda dengan analisis kebencanaan pada berbagai bidang studi lain baik di dalam kluster sains (Geografi, Teknik, Agro-forestry, dan Kesehatan) maupun sosiohumaniora lainnya (Kebijakan Publik, Hukum, Budaya, dan Ekonomi)
Matakuliah ini adalah matakuliah wajib diambil oleh mahasiswa semester 8 program studi higiene gigi, fakultas kedokteran gigi, universitas gadjah mada
Manajemen keuangan Pendidikan Tinggi sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan Tridharma yang dilakukan di Perguruan Tinggi. Di Indonesia dan juga negara-negara lain, perguruan tinggi ada yang didirikan oleh pemerintah (Perguruan Tinggi Negeri) dan juga yang didirikan oleh masyarakat (Perguruan Tinggi Swasta). Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu Perguruanan Tinggi, baik dari pemerintah maupun pihak lain (masyarakat). Sumber dana yang berasal dari pemerintah maupun masyarakat memiliki karakteristik dan cara pengelolaan yang berbeda. Oleh karena itu, mahasiswa MMPT sangat perlu memahami karakteristik jenis Perguruan Tinggi, jenis dan sumber dana serta manajemen keuangannya. Mahasiswa perlu memahami prinsip manajemen keuangan yang baik dan benar, yaitu transparan, efektif, efisien, dan akuntabel.
Program Studi Higiene Gigi (Dental Hygiene Program) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada merupakan program pendidikan jenjang sarjana. Kompetensi utama lulusan adalah sebagai higienis gigi (dental hygienist). Higiene Gigi merupakan bidang keilmuan yang meliputi pembelajaran pada pembentukan perilaku melalui prosedur pencegahan penyakit gigi dan mulut. Perkembangan keilmuan higiene gigi didasarkan atas pencegahan penyakit gigidan mulut serta pemeliharaaan kesehatan gigi dan mulut. Lulusan diharapkan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan gigidan mulut masyarakat, dengan melakukan tindakan preventif (pencegahan) dan memberikan promosi kesehatan gigi dan mulut, serta menjadi mitra dokter gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Lulusan diharapkan mampu menerapkan fungsi manajemen untuk mendukung pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efisien, sehingga diperlukan praktek kerja lapangan yaitu Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UGM Prof. Soedomo guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan berabagai ilmu yang telah didapatkan serta menambah pengetahuan dan ketrampilan terkait. Mata kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi ditempuh mahasiswa tingkat akhir dalam bentuk magang/Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Konsep pemberdayaan memiliki posisi yang semakin krusial dalam kajian politik dan pemerintahan dewasa ini. Tidak seperti konsep pembangunan atau modernisasi yang kerap dimaknai secara top-down, pemberdayaan menempatkan masyarakat di tingkat akar rumput sebagai subjek sentral. Lebih jauh lagi, konsep pembe
rdayaan dianggap mampu menjadi alternatif bagi paradigma pembangunan arus utama yang lebih banyak mengandalkan posisi dan sumberdaya negara atau pasar. Sehingga, memahami landasan konseptual berikut dengan perdebatan serta praktik-praktik pemberdayaan menjadi sebuah pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa yang mendalami politik dan pemerintahan.Selain memahami konsep dan perdebatan yang ada dalam pemberdayaan, kuliah ini juga menitikberatkan pada aspek manajerial dari proses pemberdayaan. Tidak seperti manajemen organisasi publik atau organisasi privat, kegiatan pemberdayaan memiliki corak tersendiri dalam pengelolaannya. Termasuk di dalam praktik yang sudah memiliki standar adalah manajemen kegiatan, pendanaan, pelaporan, dan lain-lain. Sehingga, selain pengetahuan dan kompetensi dalam isu pemberdayaan, mahasiswa peserta kuliah ini juga akan dibekali dengan keterampilan dalam mengelola program pemberdayaan.
Mata kuliah Manajemen Pola Hidup Sehat merupakan mata kuliah pilihan yang bersifat Lintas Disiplin yang akan ditawarkan di Prodi Sarjana Gizi Kesehatan, Farmasi dan Psikologi yang telah menempuh setidaknya 2 semester awal pada prodi masing-masing. Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk perkuliahan dari dosen yang menekankan pada problem based learning dalam bentuk diskusi permasalahan nyata di masyarakat terkait dengan pola hidup sehat yang diselenggarakan secara daring penuh. Pada akhir perkuliahan kelompok mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan suatu project terkait dengan pemecahan permasalahan tersebut ditinjau dari aspek farmasi, psikologi dan gizi kesehatan. Kuliah akan diselenggarakan dengan metode flip classroom dengan eLOK dan Webex/Zoom meeting sebagai salah satu media diskusi mahasiswa dengan supervisi dosen.
Mata kuliah Manajemen Proyek ini dilaksanakan untuk malasiswa prodi Sistem Informasi Geografis, Sekolah Vokasi UGM.
Mata kuliah ini meliputi pengetahuan mengenai manajemen kegiatan proyek, pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) meliputi: pemahaman lingkup kegiatan proyek, tujuan proyek, metode pelaksanaan proyek, target luaran proyek, sumberdaya manusia yang terlibat (lingkup keahlian dan jumlah), waktu pengerjaan, dan kebutuhan dana proyek. Pengetahuan teknis mengenai: pemetaan kebutuhan dan pengumpulan data sesuai dengan output dan luaran proyek, penjabaran metode proyek secara terperinci, koordinasi dalam tim proyek, identifikasi potensi risiko proyek, dan pembuatan timeline/waktu pengerjaan proyek.
This course teaches about the code of ethics, architectural code of conduct, and development procedures through the introduction of four basic components, namely: (1) Actors of Architectural Practices: Architects, (2) Employment Relations and Code of Conduct, (3) Practice Bodies Architecture, and (4) Strategic Environment of Architectural Practices: Law, Finance, Environment, and the Future. It is expected that students will be able to understand the essence of the professional activities of architects through this course. Students also understand the profession, project cycle, and code of ethics, including how to conduct ethical and positive marketing activities, know various forms of architectural bureaus and the consequences of their election. Students can respond to various environmental aspects strategically faced in professional practice, both now and in the future. The course is conducted through a series of lectures in class.
This course teaches about the code of ethics, architectural code of conduct, and development procedures through the introduction of four basic components, namely: (1) Actors of Architectural Practices: Architects, (2) Employment Relations and Code of Conduct, (3) Practice Bodies Architecture, and (4) Strategic Environment of Architectural Practices: Law, Finance, Environment, and the Future. It is expected that students will be able to understand the essence of the professional activities of architects through this course. Students also understand the profession, project cycle, and code of ethics, including how to conduct ethical and positive marketing activities, know various forms of architectural bureaus and the consequences of their election. Students can respond to various environmental aspects strategically faced in professional practice, both now and in the future. The course is conducted through a series of lectures in class.
Halo #sobatFEB angkatan 2022, persiapkan dirimu untuk kegiatan Mandatory Softskill, ya.
Kegiatan ini bersifat WAJIB sebagai syarat mendaftar sidang skripsi.
TEMA: Anti - Plagiarism
Hari, tanggal : Sabtu, 18 Mei 2024
Waktu : 08.30-11.30 WIB
Bahasa Pengantar : Bahasa Indonesia
Kuota maksimal : 200
Tempat : Auditorium Pusat Pembelajaran Lt.8, FEB UGM
Halo #sobatFEB angkatan 2022, persiapkan dirimu untuk kegiatan Mandatory Softskill, ya.
Kegiatan ini bersifat WAJIB sebagai syarat mendaftar sidang skripsi.
TEMA: Anti - Plagiarism
Hari, tanggal : Jumat, 17 Mei 2024
Waktu : 13.00-16.00 WIB
Bahasa Pengantar : Bahasa Indonesia
Kuota maksimal : 120
Tempat : Auditorium Djarum, Lt.6, Gedung Pertamina Tower FEB UGM
Halo #sobatFEB angkatan 2022, persiapkan dirimu untuk kegiatan Mandatory Softskill, ya.
Kegiatan ini bersifat WAJIB sebagai syarat mendaftar sidang skripsi.
TEMA: Anti - Plagiarism
Hari, tanggal : Sabtu, 18 Mei 2024
Waktu : 12.30-15.30 WIB
Bahasa Pengantar : Bahasa Inggris
Kuota maksimal : 200
Tempat : Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran Lt.8, FEB UGM
This course describes the way a company achieves its marketing goals by determining a specified target market and using its sufficient marketing sources to successfully serve the target market. Therefore, marketing is an orderly and insightful process for thinking about planning for markets. The efforts are conducted in a superior way facing the age of technological advancement. Customer value is perceived as a controlling factor to formulate a broad strategy and refining it into a detailed marketing mix, i.e. product, price, place or distribution and promotion, and action plan. Planning, evaluation, and improvement relating to the marketing mix need marketing decisions by a manager. The decisions include whom the company wants as its customers, which needs to satisfy, what products and services to offer, what prices to set, what communications to send and receive, what channels of distribution to use, and what partnerships to develop. In making his/her decisions, he/she might be influenced by uncontrollable environmental factors, such as political, economic, social, legal, technological, demographic factors, and competition.