Mata kuliah ini membahas kebijakan pembangunan, manfaat studi kebijakan dalam pembangunan, masalah-masalah public, model dan pendekatan dalam analisis kebijakan pembangunan, seleksi alternative kebijakan pembangunan, proses kebijakan, dan advokasi kebijakan, good governance (tata pemerintahan yang baik) dan reformasi kebijakan pembangunan serta isu-su SDGs di Indonesia.

Mata kuliah kecerdasan artifisial didesain untuk memberikan pengetahuan kecerdasan artifisial kepada mahasiswa sehingga mampu menganalisis dan melakukan rancang bangun sistem cerdas sederhana termasuk juga mendokumentasikannya dalam bentuk karya tulis. Secara garis besar, mata kuliah ini membahas konsep, teknik dan aplikasi kecerdasan buatan. Materi yang dibahas meliputi Definisi Agent; Macam-macam Agent; Deskripsi PEAS; Deskripsi PAGE; Definisi Knowledge; Logic; Rule; Frame; Semantic Network; Script; Informed search; Uninformed search;

Kegawat daruratan medik dan dental bisa dijumpai di sarana pelayanan kesehatan maupun di sarana pelayana kesehatan, yang bisa menyerang siapa saja. Kejadian tersebut merupakan kondisi yang tidak diinginkan dan membutuhkan pertolongan sesegera mungkin. Sebagai petugas kesehatan yang bertugas melayani pasien ataupun sebagai anggota masyarakat yang mempunyai pengetahuan kesehatan, mau tidak mau sarjana hygiene gigi ikut bertanggung jawab dalam memberikan pertolongan hingga penderita tersebut menjadi pulih, sadar dan stabil.

Agar mampu memberikan pertolongan kepada penderita diperlukan pengetahuan dan ketrampilan serta mengerti tahapan-tahapan yang harus dikerjakan sesuai kaidah medis. Selain itu perlu pemahaman mengenai identifikasi penderita yang memiliki resiko tinggi kegawatdaruratan medik dan dental. Pengetahuan dan pemahaman yang baik akan menghasilkan tenaga medis yang mempunyai ketenangan dalam bertindak, tidak panik, tidak berbuat apa-apa dan mampu melakukan manajemen penderita dengan kondisi kegawatdaruratan medik dan dental sesuai tatalaksana yang menjadi ketentuan ilmu kedokteran dalam penanganan kasus kegawatdaruratan medik dan dental.  

Mata kuliah ini bertujuan untuk mencapai kompetensi dalam melakukan pengelolaan perilaku untuk mencegah penyakit gigi dan mulut serta dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Mata kuliah ini diberikan di semester VI dan merupakan mata kuliah wajib. Pembelajaran mata kuliah ini dilakukan dengan metode ceramah tatap muka dan diskusi di kelas selama 1 jam kuliah dan 3 jam praktikum tiap pekan sebanyak 14 pekan. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan melalui mekanisme Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), pemberian Tugas Kelas (TK) atau Pekerjaan Rumah (PR). 

Kelainan Dentomaksilofasial I merupakan mata kuliah terintegrasi semester IV topik 2 yang terdiri dari 4 SKS tatap muka meliputi Ortodonsia, Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Konservasi Gigi, Ilmu Bedah Mulut dan Maksilofasial, Ilmu Penyakit Mulut, Prostodonsia, dan Radiologi Dentomaksilofasial. Ortodonsia mempelajari tentang kelainan pertumbuhan dan perkembangan dentomaksilofasial, maloklusi, etiologi dan prognosis maloklusi, serta kelainan fungsional dentofasial karena bad habbit. Kedokteran Gigi Anak memaparkan tentang kelainan pertumbuhan dan erupsi gigi serta karies pada anak.

Konservasi Gigi menjelaskan mengenai prinsip diagnosis dan treatment planning, diagnosis dan treatment planning kasus operative dentistry dan endodontik, kelainan, penyakit dan kerusakan jaringan keras gigi, relevansi klinis dari anatomi saluran akar, diagnosis pada endodontik, kelainan dan penyakit pulpa, serta hubungan penyakit pulpa dan penyakit periodontal.

Bedah Mulut dan Maksilofasial menguraikan tentang impaksi, TMJ disorder, dan trauma maksilofasial. Ilmu Penyakit Mulut menjelaskan tentang variasi normal rongga mulut. Prostodonsia mempelajari tentang TMJ disorder dan edentulous. Radiologi Dentomaksilofasial mempelajari tentang interpretasi kelainan dan anomali gigi, interpretasi fraktur gigi dan rahang, interpretasi kelainan sinus paranasal dan impaksi, dan interpretasi TMJ.

Kemiskinan dan Pembangunan

Secara umum, mata kuliah ini membekali mahasiswa melalui tiga komponen dasar pembelajaran. Pertama, memperkaya mahasiswa dalam memahami teori dan konsep dasar dan relevansinya terhadap pembangunan masyarakat.  Kedua, isu aktual terkait dengan kepemimpinan pada level global, nasional dan lokal akan dibahas secara terperinci dalam rangka memahami bagaimana kepemimpinan sosial bekerja dalam mempengaruhi pergerakan dan perubahan dalam masyarakat, seperti isu pemuda, keberlanjutan sosial, lingkungan, maupun isu-isu lainnya sesuai dengan dinamika yang sedang berkembang di masyarakat. Ketiga, membekali mahasiswa untuk dapat melakukan refleksi atas perjalanan hidup yang telah dilampaui untuk meningkatkan sensitifitas kepemimpinan individual.