Teks Prosa Jawa Pertengahan

Mata kuliah “Teks Puisi Jawa Pertengahan” merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Semester VI yang telah mengambil mata kuliah Teks Prosa Jawa Pertengahan. Sebagaimana telah disinggung di kata pengantar, mata kuliah ini berfokus pada teks-teks puisi Jawa Pertengahan atau yang biasa disebut sebagai kidung. memerlukan penguasaan bahasa yang matang. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa Jawa Kuna dan Jawa Pertengahan. Kidung adalah syair yang ditulis menggunakan metrum-metrum lokal dan berbahasa Jawa Pertengahan. Sampai saat ini, kidung masih dilantunkan dan hidup dalam tradisi Bali, namun pada dasarnya tema-tema naratifnya sudah hidup sejak lama. Bahkan, ada yang sudah hidup sejak abad pertama Masehi dalam tradisi tulis Sanskerta dan ada yang tersebar di relief-relief candi di Jawa, atau dalam bentuk-bentuk arca. Oleh karena itu, buku ajar ini disusun dalam rangka menyajikan kidung-kidungyang memiliki muatan sejarah transmisi teks dari tradisi Sanskerta ke tradisi Jawa Pertengahan, cerminan kehidupan sosial masyarakat Jawa di masa lalu, dan hubungan teks-teks kidung dengan tradisi lisan yang masih hidup serta artefak-artefak lain seperti relief, dll. 

Kompleksitas materi yang ditawarkan di atas mewajibkan mahasiswa untuk betul-betul telah paham dengan tata bahasa Jawa Kuna dan Jawa Pertengahan. Memang, ada beberapa hukum tata bahasa di dalam karya sastra Jawa Pertengahan yang lebih dekat dengan bahasa Jawa Kuna, meski ada beberapa kemiripan pula dengan bahasa Jawa Modern. Permasalahan definisi bahasa Jawa Pertengahan ini telah diuraikan dan didiskusikan di mata kuliah “Teks Prosa Jawa Pertengahan”. 

Dengan keterangan di atas, maka menjadi wajar jika buku ajar ini ditujukan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah “Teks Puisi Jawa Pertengahan” yang diselenggarakan di semester VI dengan penyesuaian terhadap RPKPS terbaru. Dengan mencapai semester VI, tentunya mahasiswa seharusnya sudah lulus dalam beberapa mata kuliah yang diselenggarakan oleh Prodi Sastra Jawa, seperti: (1) Pengantar Bahasa Jawa Kuna (semester I); (2) Morfo-Sintaksis Jawa Kuna (semester II); (3) Teks Prosa Jawa Kuna (semester III); (4) Teks Puisi Jawa Kuna (semester IV); dan (5) Teks Prosa Jawa Pertengahan (semester V). Pemahaman bahasa dan kesusastraan yang baik sebagai bekal yang dapat diperoleh di kelima mata kuliah sebelumnya tentu dapat membantu mahasiswa untuk lebih dapat menggunakan buku ajar ini, mengingat mahasiswa di mata kuliah ini dituntut untuk lebih mandiri dalam hal menggunakan kamus, memahami tata bahasa, dan menerjemahkan teks secara tepat. Setelah lulus dari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai kemampuan dalam membaca dan mengartikan bahasa Jawa Pertengahan di dalam kidung, tetapi juga mampu memahami latar belakang sejarah dan budaya di dalamnya, sehingga mereka mampu menginterpretasi sumber berbahasa Jawa Pertengahan dan terbiasa memanfaatkan beberapa sumber yang berbeda baik untuk kepentingan ilmiah maupun praktis.

Adapun pokok atau topik materi secara garis besar yang digunakan dalam perkuliahan meliputi

(1) Definisi, struktur dan bahasa kidung;

(2) Kidung Tantri Kĕdiri dan hubungannya dengan teks-teks Pañcatantra lainnya, baik yang ada di tradisi Sanskerta maupun di tradisi Jawa;

(3) Kidung Harsawijaya dan cerminan sosial di masyarakat Jawa masa lalu tentang bela pati istri kepada suami yang meninggal; dan

(4) Kidung Sudamala dan relasinya dengan tradisi ruwat dan seni relief.