Ekofisiologi Hewan

Mata kuliah Ekofisiologi Hewan menggabungkan studi mengenai bagaimana organisme berfungsi pada tingkat organ dan jaringan (fisiologi) dengan hubungan-hubungan antara organisme dan lingkungannya, baik abiotik maupun biotik. Temperatur, nutrisi dan energi, air, serta keseimbangan zat-zat yang terlarut di dalamnya (solutus) adalah pembatas-pembatas utama kefaalan terhadap sebaran dan kemelimpahan organisme. Akan dipelajari pula tentang bagaimana pembatas internal dan eksternal tersebut diseimbangkan sehingga organisme dapat bertahan hidup dan berkembang biak, mulai dari lingkungan yang masih dapat ditolerir (homeostasis secara umum) hingga lingkungan dengan kondisi yang ekstrem/khas dan lingkungan yang tercemar.

 

Dalam matakuliah ini juga akan diulas kembali mengenai fisiologi, anatomi, dan adaptasi perilaku organisme dalam beberapa kondisi lingkungan, termasuk mengenai aktivitas hibernasi, torpor, dan estivasi. Namun sebelumnya akan dipelajari dahulu mengenai konsep aklimasi dan aklimatisasi, yaitu suatu cara yang diupayakan untuk membuat hewan mampu menyesuaikan diri dan terbiasa (adaptif) pada kondisi lingkungan yang baru. Tanpa adanya proses aklimasi atau aklimatisasi, maka hewan akan mengalami stress yang mengarah kepada kematian dan kepunahan.