Leadership & Innovation
Perubahan lingkungan eksternal membawa dampak signifikan terhadap cara-cara memberikan nilai tambah bagi konsumen/masyarakat. Peningkatan nilai tambah bagi konsumen mensyaratkan adanya inovasi. Sayangnya, tidak semua organisasi mampu mengembangkan inovasi karena sesuatu atau hal lain, utamanya karena kepemimpinan yang tidak mampu mendorongnya.
Inovasi memerlukan daya pikir kreatif dan kemampuan untuk memperbaiki proses dan mengubah ide menjadi barang atau jasa yang dibutuhkan atau diterima oleh pasar. Pemimpin inovasi dituntut menyeimbangkan dua kutub tersebut: front-end (kreatifitas) dan back-end (sistem dan prosedur untuk mengubah kreatifitas menjadi barang/jasa riil). Mengingat inovasi mengandung risiko kegagalan, pemimpin inovasi harus memiliki visi yang kuat akan masa depan (mimpi) namun tidak terlepas dari realitas yang dihadapi organisasi. Pemimpin inovasi juga harus berani mengambil dan mengelola risiko. Esensi inovasi adalah perubahan. Oleh karenanya, kapabilitas organisasional untuk berubah harus dibangun, baik melalui pendekatan atas-bawah maupun bawah-atas. Pengembangan dan pemanfaatan pengetahuan dari berbagai sumber (internal-closed innovationdan external-open innovation) tidak hanya menjadi pilihan namun harus bisa dimanfaatkan semuanya. Pemimpin harus mampu bertindak sebagai broker inovasi yang bernilai tambah bagi pengguna.
Karakteristik pekerjaan pemimpin inovasi membedakan dirinya dari pemimpin lain di berbagai organisasi. Oleh karena itu, mata kuliah ini lebih fokus pada pembahasan pemimpin dan kepemimpinan inovasi, proses dan pengembangan inovasi, dan pengembangan budaya inovasi sehingga keberlanjutannya dapat dipertahankan.